BAB 1
Konsep Dasar
1.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang
berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu
negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada
dinegara tersebut.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
umum menurut beberapa ahli bahwa definisi sistem adalah merupakan sekelompok
elemen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi
yang dimaksud dengan sistem bisa berbentuk apa saja dan berada dimana saja.
Sistem adalah kumpulan
/ group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan –
batasan dengan terbentuknya sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu
batasan / kondisi yang memisahkan antara sistem dengan sekitarnya.
Sehingga terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu
yang dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem.
Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini
bisa phisik ataupun abstrak.
Subsistem sebenarnya
hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada pada
lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang
terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan
system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari system tingkat yang lebih
rendah lagi.
Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika
suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih
besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu
system terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang
terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
Pengertian Sistem dan
Definisi Sistem Menurut Para Ahli
1.
Pengertian sistem Menurut Arifin Rahman
| Sistem adalam Webster New Collegiate Dictionary bahwa terdapat kata “syn” dan
“Histanai” yang berasal dari bahasa Yunani berarti menempatkan bersama. Bahwa
pengertian sistem adalah suatu kumpulan pendapat pendapat, (collection of
opinions), prinsip prinsip (principles), dan lain lain yang membentuk suatu
kesatuan yang berhubung hubungan satu sama lain.
2.
Pengertian sistem menurut Ludwig von
Bertallanffy | Bahwa sistem adalah sekumpulan unsur unsur yang berada
dalam keadaan yang berinteraksi.
3.
Pengertian sistem berdasarkan A.Hall dan
R. Fagen | bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan objek, yang mencakup
hubungan diantara objek tersebut (understanding of the system is a set of
objects, which includes the relationship between the object), serta hubungan
antara sifat yang mereka miliki (the relationship between their properties).
4.
Pengertian sistem menurut Colin Cherry |
Bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang dibentuk dari banyak bagian_suatu
assambel dari berbagai macam sifat dan bagian bagian tersebut.
5.
Pengertian sistem menurut Pamudji |
Bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir (An overall roundness or complex or organized), suatu himpunan
atau perpaduan hal hal atau bagian bagian yang membentuk suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks dan utuh ((a set or mix of things or parts forming
part of a roundness or complex whole and intact)). Suatu kebulatan atau
keseluruhan yang utuh, dimana didalamnya terdapat komponen komponen yang pada
gilirannya merupakan sistem tersendiri (A determination or unified whole, in
which there are components which in turn is a separate system) yang memiliki
fungsi masing masing yang saling berhubungan satu dengan lainnya menurut pola,
tata atau norma tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan (has the function
of each are interconnected to one another according to a pattern, system or
certain norms in order to achieve a goal.).
6.
Sedangkan menurut Prajudi bahwa
pengertian sistem adalah suatu jaringan dari prosedur prosedur yang berkaitan
satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu
fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun urusan.
7.
Pengertian Sistem menurut W.J.S.
Poerwadarminta | bahwa sistem adalah sekelompok bagian bagian atau alat dan
sebagainya yang bekerja bersama sama untuk melakukan sesuatu maksud.
8.
Pengertian sistem menurut Sumantri |
bahwa sistem adalah sekelompok bagian bagian yang bekerja bersama sama untuk
melakukan suatu maksud. Bila terjadi kerusakan terhadap salah satu bagian maka
sistem atau seluruh bagian tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya.
Dengan kata lain, maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak
tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
9.
Pengertian sistem menurut Musanef | bahwa
Sistem adalah suatu sarana yang menguasai keadaan pekerjaan agar dalam
menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah suatu tatanan dari hal hal
yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu
keseluruhan
10.
Pengertian sistem menurut Inu Kencana
Syafi’ie | bahwa sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang
terikat satu dengan yang lainnya. Bagian kecil atau anak cabang dari suatu
sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Keadaan tersebut yang
akan terus terjadi hingga tiba pada saat adanya bagian yang mengganggu
kestabilan itu sendiri.
11.
Menurut Jerry Fith Gerald : sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
Klasifikasi Sistem
1. Sistem abstrak : sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik (sistem teologia)
2. Sistem fisik : merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
3. Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,
sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
4. Sistem buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine
system (contoh : sistem informasi)
5. Sistem Tertentu (deterministic system) : beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh : sistem komputer)
6. Sistem tak tentu (probabilistic system) : sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
7. Sistem tertutup (close system) : sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut
ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup).
8. Sistem terbuka (open system) : sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
9. Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Karakteristik Sistem /
Elemen Sistem
1.
Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan
supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan
dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2.
Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4.
Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya.
5.
Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
7.
Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi
keluaran yang diinginkan.
8.
Sasaran sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya.
1.2
Konsep
Dasar Informasi
Pengertian Data dan Informasi
Pengertian Data
Data merupakan sebuah fakta mentah atau
rincian peristiwa yang belum diolah, dan terkadang tidak dapat diterima oleh
akal pikiran dari penerima data tersebut, maka itu data harus diolah terlebih
dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima.
Definisi Data
Data adalah
sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya
suatu pengolahan. Data bisa berujut
suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun
simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Pengertian Data Menurut Para Ahli
Berikut dibawah beberapa pengertian data
menurut para ahli.
1. John
Dearden serta Robert N. Antony
Pengertian
data menurut John Dearden Robert N. Antony ialah bentuk jamak dari kata datum
atau data item.
2. Jogyanto
Definisi data menurut Jogyanto
ialah kenyataan yang menggambarkan suatu peristiwa dan kesatuan nyata
3. Slamet
Riyadi
Slamet Riyadi mendefinisikan data
sebagai kumpulan informasi yang didapat dari pengamatan dimana data dapat
berupa angka-angka dan lambang-lambang.
4. Arikunto
Pengertian data dalam pandangan
Arikunto ialah semua angka dan fakta yang bisa dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi.
Pengertian Informasi
InformasiInformasi merupakan hasil dari
pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal pikiran penerima informasi
yang nantinya bisa digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi sendiri
dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa, hasil penyimpulan, dan juga bisa
suatu hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi.
Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber
informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian
yang terjadi pada saat tertentu.
Pengertian Informasi Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini beberapa pengertian
infomasi menurut para ahli.
1. Anton M. Moeliono
Informasi
menurut Anton M.Moeliono ialah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar
atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang
bisa dijadikan dasar pengamatan analisis atau kesimpulan.
2. Joner Hasugian
Joner
Hasugian mendefinisikan informasi ialah suatu konsep universal dalam jumlah
muatan besar yang melibatkan banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing
serta terekam pada sejumlah media.
3. Jordon B. Davis
Pengertian
informasi menurut Jordon B. Davis ialah data yang telah diproses menjadi sebuah
bentuk yang penting bagi penerima informasi dan nilai yang nyata serta bisa
dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang.
4. Kusrini
Informasi
menurut Kusrini ialah data yang telah diproses menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau mendukung sumber informasi.
Mutu Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi
(relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).
a)
Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena
dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
Informasi dikatakan akurat apabila
informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan
dan harus jelas mencerminkan maksudnya ketidakakuratan sebuah informasi dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan
sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
Beberapa
hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain
adalah:
1) Informasi
yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi
yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan
perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3) Informasi
harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi
informasi tersebut dengan tujuan utama.
b)
Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu
proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan
berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan
tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan
teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
c)
Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika
relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus
bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur
laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih
relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah
informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat
(benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya
untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari
informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk
memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk
mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran
yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau
proses bisnis tertentu.
4) Untuk
mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini
bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan
oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kemudahan
dalam memperoleh
Informasi
memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2. Sifat
luas dan kelengkapannya
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas
dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai,
karena tidak dapat digunakan secara baik.
3. Ketelitian
(accuracy)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang
tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4. Kecocokan
dengan pengguna (relevance)
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak
sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan.
5. Ketepatan
waktu
Informasi
mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada
saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika
terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6. Kejelasan
(clarity)
Informasi
yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi
dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7. Fleksibilitas/
keluwesannya
Nilai
informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas
informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan
keputusan.
8. Dapat
dibuktikan
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang
diolah.
9. Tidak
ada prasangka
Nilai
informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10. Dapat
diukur
Informasi
untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai
yang sempurna.
1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian Dan Konsep Sistem Informasi
Sejak permulaan
peradaban, manusia sudah bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis instrumen/alat
fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software),
saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data).
Perkembangan Sistem Informasi melalui alat pengolah data sejak jaman purba
hingga saat ini dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) golongan besar, yakni:
1. Peralatan
Manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, di mana faktor
terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia.
2. Peralatan
Mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan
tangan secara manual.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
Secara
sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari
kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan
yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan
menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin et al.
(2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen
dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users). Informasi
menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi pada masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa
yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang tentang organisasi
tersebut.
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Munculnya
komputer telah menambah satu atau lebih dimensi, seperti kecepatan, akurasi,
peningkatan volume data, dan lain-lain yang memberikan lebih banyak alternatif
dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi bukanlah hal yang baru,
komputerisasinyalah yang terus menerus mengalami pembaharuan. Perkembangan
lebih lanjut memunculkan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer
based information system/CBIS), yakni sistem informasi yang menggunakan sumber
daya komputer (perangkat lunak dan keras) serta manusia dalam melakukan
aktivitasnya untuk mentransformasi data menjadi produk informasi bagi kepentingan
pengguna akhir (end-users).
Dengan
penggunaan teknologi komputer sebagai basis dalam sistem informasi diharapkan
informasi yang akan dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, tepat waktu,
dan tepat sasaran, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan
efisien. Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini
telah mengalami proses evolusi yang cukup panjang.
Komponen Sistem Informasi
Pada dasarnya
sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri
dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
1.
Blok Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem
informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.
2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
(Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen
keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua
pemakai.
4. Blok
Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan
(input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan komponen bantu yang
memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
5. Blok Basis
Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.
Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen
Informasi adalah sangat
penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan perkembangannya. Sehingga
jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau bahkan informasi itu terlalu
banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan yang strategis akan
sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dalam lingkungan pesaingnya.
Pada sebuah perusahaan
juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya,
misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya,
daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang
harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang
diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk
mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih
mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi
manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan
informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi
pengambil keputusan.
Dilihat dari pengertian
Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein (2009) dapat
disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada tiga, antara lain
:
1. Menunjang
kegiatan bisnis operasional
2. Menunjang
manajemen dalam mengambil keputusan
3. Menunjang
keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan
Menunjang Kegiatan Bisnis Operasional
Peranan SIM untuk menunjang kegiatan
bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain
:
a) Transaction
Processing System (TPS)
Dalam proses TPS ini berkembang
dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin
menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan
memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi
produk untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh :
1. Pembuatan
pernyataan konsumen
2. Cek
gaji karyawan
3. Kuintasi
penjualan
4. Order
pembelian
5. Formulir
pajak
6. Rekening
keuangan
b) Process
Control System (PCS)
Sistem informasi operasi secara
rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti
keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control system
(PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara
otomatis dibuat oleh komputer. Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby
lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c)
Office Automation System (OAS)
Tugas dari proses OAS adalah :
- Mengumpulkan
data dan informasi
- Memproses
data dan informasi
- Mengirim
data dan informasi
Data
dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk komunikasi kantor
elektronik. Contohnya :
- Word
processing dari Office Automation (OA)
- Surat
Elektronik
- Teleconferencing
Menunjang Manajemen Dalam Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan
keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan dilakukan oleh
pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan keputusan
tersebut, antara lain :
1) Laporan
spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information
reporting system (sistem pelaporan informasi)
Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan
keuangan bulanan atau tahunan
2) Dukungan
ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh
decision support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh : opsi bantuan di kuis ones
to be a milionuer “audience”
3) Informasi
kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system
(sistem informasi eksekutif)
Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan
atau pendirian prodi baru di universitas
4) Nasehat
pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh
expert system (sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem
informasi berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh : Penerapan kuisioner di
perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau bahkan perbaikan system di
perusahaan
5) Dukungan
langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users
ditetapkan oleh end user computing System
Contoh : pengambilan data dari database
oleh end user untuk patokan pengambilan keputusan.
6) Aplikasi
operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh
business function information System
Contoh : pembuatan laporan keuangan
dengan memanfaatkan software aplikasi.
7) Produk
dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan
oleh strategic information System
Contoh : Membuat strategi pengembangan
produk dan jasa
Menunjang Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam sebuah
persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan
perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya,
mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat
untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan
mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa
perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan
usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi
kompetitif , antara lain :
1. Persaingan
dari para pesaing yang berada di industri yang sama
2. Ancaman
dari perusahaan baru
3. Ancaman
dari produk pengganti
4. Kekuatan
tawar-menawar dari konsumen
5. Kekuatan
tawar-menawar dari pemasok
Ada juga beberapa strategi bersaing yang
dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain :
o Cost leadership
(keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah
Contoh : menurunkan harga jual produk
atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
o Product
differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh : dapat dilihat dari tempat
penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual di supermarket atau mall
akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan jam
tangan yang dijual di pasar atau di emperan (kaki lima).
o Innvation (menemukan
cara baru untuk menjalankan usaha) : yang termasuk dalam pengembangan ini
adalah pengembangan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh : pengembangan produk mie instant
yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang lainnya, misalnya Indofood yang
memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum pernah dikeluarkan oleh mie instan
lainnya.
Salah satu contoh dalam peranan stategi
kompetitif adalah dalam sebuah perusahaan yang ingin mengubah seluruh datanya
menjadi basisdata dengan alat penghubung standar (seperti web browser) sehingga
memungkinkan informasi dapat dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya. Basisdata yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
web browser mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Dan tentunya dengan strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat
meningkatkan mutu usaha kerja perusahaan tersebut.