Tugas Bab 1


TUGAS PERTEMUAN 1
MATA KULIAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERORIENTASI OBJEK


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 
1.    Jelaskan perbedaan antara Perancangan Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari: 
a)    Penggunaan Alat Permodelan Sistem 
b)   Konsep Penggunaannya 
c)    Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman 
d)   Kelebihan dan Kekurangannya masing-masing 
2.    Sebutkan jurnal-jurnal penelitian (sertakan judul beserta pembahasan jurnal masing-masing) yakni:
a)    Perancangan Sistem berbasis Online
b)   Perancangan Sistem berbasis Website
c)    Perancangan Sistem berbasis Android
d)   Masing-masing perancangan harap sertakan 5 (lima) buah jurnal.


Jawab :
1.    Jelaskan perbedaan antara Perancangan Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari
a)  Tools yang digunakan
Perancangan Terstruktur
1.    DFD (Data Flow Diagram )
2.    Kamus Data
3.    Entity Relationship Diagram (ERD)
4.    State Transition Diagram (STD)
Perancangan Berorientasi Objek
1.    Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon [1990].
2.    Object Modeling Technique (OMT) dan James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen [1991].
3.    Object Oriented Software Engineering (OOSE) dan Ivar Jacobson [1992].
4.    Booch Method dan Grady Booch [1994].
5.    Sritrop dan Steve Cook dan John Daniels [1994].
6.    UML (Unified Modeling Language) dari James Rumbaugh. Grady Booch dan Ivar Jacobson [1997].
b) Konsep Penggunaannya
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek diorganisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Sedangkan Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
c)   Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman
Pendekatan Terstruktur
1.    C#
2.    Pascal
3.    Delphi
4.    Bahasa Prolog
5.    Cobol
Pendekatan Berorientasi  Objek
1.    Java
2.    Pascal
3.    C++
4.    Microsoft Visual Basic.Net
5.    PHP
6.    C#
7.    Delphi
8.    Ruby
9.    Pyhton

d) Kelebihan dan Kekurangan masing masing
METODE TERSTRUKTUR
Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata. Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI terhadap PROBLEM yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur.
Kelebihan
1.    Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
2.    SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
3.    Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
4.    SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
5.    SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
6.    SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
7.    SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan
1.    SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
2.    Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
3.    Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
4.    Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
5.    Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
6.    Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
7.    SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
8.    SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

METODE BERORIENTASI OBYEK
Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis
Kelebihan
1.    Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
2.    Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
3.    Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
4.    Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
5.    Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
6.    Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
7.    Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8.    OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
9.    Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan
1.    Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
2.    Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
3.    Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
4.    Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
5.    Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
6.    OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
7.    Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).

2.    Sebutkan jurnal-jurnal penelitian (sertakan judul beserta pembahasan jurnal masing-masing) yakni
a)  Perancangan Sistem Berbasis Online
1.    Judul : Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Layanan Berbasis Web dan SMS Gateway di Petshop "PetZone"
Untuk meningkatkan pemasaran dan pelayanan, guna menarik pelanggan dan mengatasi persaingan antar perusahaan sejenis yang bergerak dalam bidang Pet Shop. Untuk mengatasi persaingan di dunia teknologi seperti sekarang ini diperlukan sebuah Sistem Informasi untuk meningkatkan penjualan, pelayanan dan pemasaran yang lebih luas oleh sebuah perusahaan.( https://www.e-jurnal.com/2017/10/sistem-informasi-penjualan-dan.html)
.
2.    Judul : Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Online Pada Sandi Komputer
Sandi Komputer adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang-barang hardware computer. Sistem penjualan saat ini menggunakan media telephone atau custumers datang untuk bertanya langsung mengenai produk. Jika hanya mengandalkan sistem penjualan dengan cara custumer harus menelpon terlebih dahulu untuk mengecek persediaan barang, menanyakan harga atau customer datang hanya untuk bertanya langsung mengenai produk, terkadang barang yang ingin dipesan tidak selalu ada sehingga membuat customer harus menunggu.
Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan customer terhadap layanan dan berdampak terhadap omset pendapatan perusahaan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu perkembangan perusahaan terasa dinilai agak lambat.
Oleh karena itu perlu adanya kajian terhadap kondisi perusahaan untuk mengembangkan system dari segi informasi dan pelayanan penjualan terhadap customers. Dengan menyediakan media sistem informasi penjualan berbasis online yang dirancang menggunakan media web atau internet untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi customers, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.
3.    Judul : Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pakaian Pada CV Nonninth Inc Berbasis Online
Pada CV Nonninth Inc adalah perusahaan yang bergerak dibidang konveksi penjualan pakaian (Kaos, Jacket, Sweater, Topi, dll). Selama ini perusahaan CV Nonninth Southern inc telah memanfaatkan media sosial sebagai salah satu ajang promosi dan pemasarannya selain cara manual melalaui brosur dan iklan. Namun dalam perkembangannya tidak hanya promosi dan pemasaran saja yang dibutuhkan, akan tetapi sistem database juga harus kuat agar kontrol dan manajemen administrasinya lebih baik. Ada 3 hal yang melatar belakangi penelitian ini, yaitu : (1) Pengembangkan sistem semi manual dapat ditingkatkan menjadi sistem terkomputerisasi yang lebih mapan; (2) kinerja sistem yang ada saat ini masih belum efektif dan efisien karena ajang promosi yang belum diimbangi oleh manajemen administrasi yang kuat; serta (3) memanfaatkan fasilitas IT yang tersedia menjadi lebih berdaya guna seperti sudah adanya laptop dan internet selain HP berbasis Android.( https://media.neliti.com/media/publications/233619-perancangan-sistem-informasi-penjualan-p-30d28b2b.pdf)


Related Posts